PALEMBANG - Riautribune:Melawan Persipura Jayapura menjadi laga pahit yang harus di alami Sriwijaya FC (SFC). Bagaimana tidak, belum sempat mengumpulkan puing puning kekecewaan setelah ditumbangkan oleh Madura United. Kini skuad berjuluk Laskar Wong Kito itu kembali menelan pil pahit setelah ditahan imbang oleh Persipura Jayapura pada laga kandang, yang di gelar di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sabtu 14 April 2018.
Kekalahan SFC kala itupun bertepatan dengan tidak adanya sang arsitek Rahamd Darmawan yang kala itu tengah mengikuti pelatihan lisensi AFC di Yogyakarta. Hal ini memuai tanggapan dari skuad SFC. Menurut salah satu gelandang SFC Adam Alis mengakui tidak adanya pelatih yang kerap disapa RD itu, memang mampu mempengaruhi mental dan strategi timnya, apalagi sosok RD sendiri memang sangat di butuhkan untuk menambah motivasi pemain ketika tengah turun minum.
Hal ini terbukti saat SFC mampu unggul di babak pertama, namun justru tampil menuruh pada paruh kedua laga. Akhirnya tim dengan julukan Mutiara Hitam tersebut mampu menyusul ketertinggalannya di babak kedua. "Kalau menurut saya sedikit berpengaruh, karena biasanya setelah babak kedua berakhir Coach RD selalu berikan strategi, tetapi setelah kita unggul 2-0, tapi di babak kedua kita lengah,"ujar Adam Alis.
Lain halnya dengan Adam Alis, Wingbek kiri SFC Marcho Sandy Maraudje mengatakan kekalahannya melawan Persipura hanyalah faktor ketidak beruntungan timnya. "Kalau saya nggak ada faktor yang mempengaruhi, memang kemarin kita kurang beruntung saja,"katanya. Sementara itu, RD terhitung meninggalkan bumi Sriwijaya pada Jum'at (13/4) lalu, kemudian RD kembali mengarsiteki SFC jelang laga tandang melawan Persebaya Surabaya 20 April 2018. (okz)