Kanal

Masyarakat Mulai Kecewa, Ahmadsyah Dinilai Hanya Sibuk Pencitraan

BENGKALIS-riautribune: Setelah dua bulan bertugas sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis, Ahmadsyah Harrofie dinilai sejumlah kalangan kinerjanya jauh dari harapan. Bahkan sang penjabat dinilai hanya sibuk membangun pencitraan kepada masyarakat. Padahal, banyak persoalan yang terjadi di bengkalis yang seharusnya bisa diselesaikan Ahmadsyah selaku pucuk pimpinan daerah.

“Hampir setiap hari wajah dan berita Pj. bupati ini menghiasi halaman media-media dengan kegiatan seremonial belaka. Sementara masyarakat berharap, selaku pimpinan daerah dia mampu melaksanakan tugas dengan menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di se-antero kabupaten ini,” ungkap M. Fachrorozi Agam, Senin (12/10) kemarin.

Mantan Sekretaris KNPI Kabupaten Bengkalis ini menyebut masalah ditubuh BUMD PT. Bumi Laksamana Jaya (BLJ) yang tak ubahnya seperti benang kusut tak juga terurai hingga saat ini. Padahal perusahaan plat merah itu sudah hampir bangkrut. Belum tampak langkah nyata dan antisipasi dari Ahmadsyah terhadap masalah ini.

Kemudian sambung Agam, disiplin PNS yang terus merosot, kualitas proyek atau kegiatan yang dilaksanakan SKPD tak diketahui bagaimana progresnya sampai saat ini. Termasuk diantaranya menyelesaikan masalah di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bengkalis yang terus menuai kritik dari banyak kalangan masyarakat.

“Dalam beberapa statement Pj. bupati menyebut terjadi kenaikan dalam penyerapan APBD tahun 2015 ini. Yang kita pertanyakan adalah kualitas dari serapan anggaran itu bukan kuantitas-nya. Padahal kita tahu, pak Ahmadsyah itu adalah seorang birokrat tulen dan seorang organisatoris handal yang diharapkan mampu berbuat banyak bagi Negeri Junjungan ini,” harap Agam menambahkan.

Di tempat terpisah, anggota presidium Komite Masyarakat Kecamatan Bukitbatu-Siak kecil (KOMBS) Wan Sabri juga mengaku heran dengan kinerja Pj. bupati yang terlihat sibuk dengan pencitraan setiap hari. Anehnya, pencitraan terus menerus itu dilakukan seorang penjabat bupati, yang semestinya hanya menjalankan kebijakan pembangunan yang sudah tertuang dalam Perda APBD tahun 2015.

“Wajar kemudian kita bertanya, pencitraan yang dilakukan Pj. bupati itu karena dia bukan seorang kepala daerah definitif atau incumbent yang akan bertarung kembali pada Pilkada. Kita berharap Pj. bupati jangan hanya terjebak dengan agenda seremonial-seremonial belaka. Ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikannya sesuai kewenangannya sebagai penjabat bupati,” papar Wan Sabri.

Diharapkannya, Pj. bupati mampu bersikap bijaksana terhadap situasi pembangunan yang sedang berjalan saat ini. Dicontohnya, sampai sekarang berapa serapan APBD sampai memasuki triwulan ketiga tidak diketahui publik, termasuk progres kegiatan di seluruh SKPD.

“Pj. bupati ini orang pintar dan berpengalaman di pemerintahan. Tapi sayang kok malah sibuk pencitraan. Padahal seharusnya bekerja untuk masyarakat Bengkalis sampai dilantiknya kepala daerah definitif Maret 2016,” tutup Wan Sabri.(afa)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER