Selangor - Riautribune: Yamaha mempercayakan pengembangan YZR-M1 musim ini kepada Valentino Rossi.
Pengalaman Rossi membuat pandangannya lebih mantap untuk Yamaha. Hal tersebut seperti diungkapkan Manajer tim Yamaha Massimo Meregalli.
Dalam tes di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada akhir Januari lalu, tim Movistar Yamaha sempat mencatatkan hasil positif di dua hari pertama, namun berubah drastis pada hari terakhir.
Di sesi penutupan, Rossi dan Vinales cuma berada di posisi delapan dan 18 secara berurutan. Keduanya kesulitan dengan kurangnya daya cengkeram pada ban belakang, problem yang juga mereka alami musim lalu. Rossi pun langsung meminta tim Yamaha untuk mengidentifikasi masalah ini.
Sementara Vinales menghentikan simulasi balap yang dikerjakannya karena catatannya jauh dari perkiraan. Dalam hal mengidentifikasi masalah, Meregalli mengakui bahwa penilaian Rossi mendapatkan bobot lebih besar daripada opini Vinales.
Hal itu lantaran The Doctor sudah banyak makan asam garam di Yamaha. Yamaha sepertinya juga belajar dari musim lalu, ketika Vinales tampil mengesankan di pramusim sampai mereka luput melihat problem yang tersembunyi di belakangnya.
Pada perjalanannya, Yamaha menemukan masalah terkait traksi di belakang dan understeer, yang sebenarnya sudah dirasakan Rossi di pramusim.
"Penilaian Vale lebih penting daripada yang punya Vinales dan itu wajar. Rossi sudah 39 tahun dan Vinales itu 23 tahun. Maverick harus belajar dan mengambil keuntungan dari hal ini," kata Meregalli seperti dikutip dari Autosport. "Juga benar bahwa setiap rider punya gaya balap yang berbeda dan membutuhkan beberapa hal khusus, tapi motor kami hanya bisa ditunggangi dengan satu cara dan jika basisnya bagus, keduanya akan senang," Meregalli menegaskan.(ds)