Kanal

Sebut Mahar Pilkada Sudah Rahasia Umum, Ini Saran Ruhut untuk KPU

JAKARTA - Riautribune.com - Pengakuan mantan ketua PSSI La Nyalla Mattalitti soal permintaan menyetorkan uang Rp170 miliar oleh Partai Gerindra memicu kembali perdebatan soal mahar politik. Adapun uang tersebut kabarnya akan digunakan hanya untuk mendapatkan surat rekomendasi pencalonannya di Pilkada Jawa Timur 2018.

Rupanya, kondisi itu juga menarik perhatian politikus Ruhut Sitompul. Menurut Ruhut, parpol sudah seharusnya malu jika tidak mengakui telah meminta mahar politik kepada bakal calon kepala daerah di Pilkada. Itu karena isu mahar sebenarnya telah menjadi rahasia umum sehingga parpol tidak perlu lagi menyembunyikan masalah tersebut.

"Sebagian besar partai politik harus diajarkan budaya malu, masih saja ngeles tidak mengakui adanya Mahar dalam Pilkada ha ha ha, MAHAR itu sudah menjadi Rahasia Umum," kicau Ruhut di akun Twitter-nya @RuhutSitompul, Senin (15/1/2018) kemnarin. Atas kondisi itu, dia lantas memberikan saran kepada KPU. Kata eks politikus Demokrat itu,

KPU harus membuka posko pelaporan bagi korban yang terbukti diajukan mahar oleh parpol. "Tolong KPU di Tingkat Kabupaten/Kota, provinsi buka posko laporan balon & calon yang menjadi korban," imbuhnya. Sebelumnya diberitakan, La Nyalla mengaku pernah diminta oleh ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menyiapkan dana sebesar Rp40 miliar yang akan digunakan sebagai biaya saksi di tempat pemungutan suara (TPS).

Tak hanya kepada mantan danjen Kopasus itu, La Nyalla juga diminta untuk menyetorkan dana sebesar Rp170 miliar kepada Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Supriyanto untuk mendapatkan surat rekomendasi pencalonan di Pilkada Jawa Timur 2018.

Adapun permintaan dana itu, diajukan melalui Tubagus Danil Hidayat yang merupakan orang dekat, sekaligus Tim Pemenangan La Nyalla di Pilkada Jatim. Mereka bahkan mengaku telah merekam percakapan saat diminta untuk menggelontorkan sejumlah dana oleh Supriyanto. ( Rp)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER