Kanal

Deddy Mizwar Balas Puisi Fahri: Lidahku Kelu Meresapi Tulisanmu

JAKARTA - riautribune : Politikus PKS berpuisi mengenang kebersamaannya dengan Deddy Mizwar, calon gubernur Jawa Barat. Deddy yang pada Pilgub Jawa Barat 2018 nanti tak lagi bersama PKS, juga menuliskan tanggapannya dengan kata-kata tak kalah puitis.

Sebagaimana tertulis di akun Facebook @DemizJabar, Jumat (30/12/2017), Deddy mengawali tulisannya dengan keterangan tempat, Rancabentang, yakni lokasi di Kota Bandung, Jawa Barat. Selain via akun Facebook, Deddy juga menuliskan tanggapannya di akun Twitter @Deddy_Mizwar_ dan akun Instagramnya, deddy_mizwar.


Dikatakan Deddy, pesan Fahri dari Tanah Suci membuatnya tak bisa berkata-kata alias kelu lidah serta tak bisa tidur. Deddy, dengan gaya kalimat bertanya, mengajak Fahri agar menjadi pribadi yang pemaaf dan "berpaling dari orang-orang yang bodoh", entah apa maknanya.

Sebagaimana diketahui, pada Pilgub Jawa Barat 2013, Deddy mendampingi Ahmad Heryawan digandeng oleh PKS. Kini Deddy bakal menjadi calon gubernur didampingi Dedi Mulyadi yang menjadi cawagub, dan tidak bersama PKS lagi. Presiden PKS Sohibul Iman menghubungi Deddy untuk memberitahukan keputusan PKS yang tak lagi mengusung Deddy.(dtk)

Berikut adalah balasan puitis dari Deddy Mizwar untuk Fahri Hamzah:

Dari Rancabentang,

Untuk Fahri Hamzah sahabatku
Dua kali aku membaca pesanmu, hanya menyisakan haru dalam rinai tangisku.
Lidahku kelu, dan meresapi tulisanmu membuat lelapku tiada kunjung tiba di malam yang lewat.

Fahri, telah menua diriku; demikianlah jua selayaknyalah adab mulia dariku pada semua harus selalu kudepankan.

Aku hanyalah pengembara kecil dalam gelap, kalianlah pelita-pelita pencerah itu.

Fahri, bukankah Tuhan telah mengabarkan bahwa dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau belaka? dan bukankah Tuhan telah mengabarkan agar kita menjadi pribadi pemaaf, senantiasa menyuruh yang ma'ruf serta berpaling dari orang-orang yang bodoh?

Rinduku pada sahabat yang tengah bersujud dipelataran rumah Allah

Dimanapun posisiku dan posisimu kini kita tetap saling mendoakan.

Ditemani secangkir kopi hangat dalam dinginnya malam di utara Bandung ini, aku bisikkan kalimatNya agar ingatan kita selalu penuh kesadaran; seluruh yang ada di bumi itu fana, binasa. Dan tetap kekal wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

Fahri, aku akan terus berjuang. Integritas adalah jiwaku..

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER