pilihan +INDEKS
Utang Koperasi Sejahtera Makmur Membengkak,
Bupati Kampar Minta PTPN V Transparan
KAMPAR - riautribune : Bupati Kampar, H Azis Zaenal, menegaskan PTPN V harus bersikap transparan terkait membengkaknya utang Koperasi Sejahtera Makmur kepada Bank Mandiri dan PTPN V selaku bapak angkat pembangunan kebun kelapa sawit pola kredit koperasi primer anggota (KKPA) di Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu.
Penegasan itu disampaikan Azis Zaenal saat memimpin rapat mediasi persoalan Koperasi Sejahtera Makmur dengan PTPN V di ruang rapat lantai tiga kantor Bupati Kampar, Selasa (19/9/2017).
"Dengan membengkaknya utang, perlu transparan, dijelaskan ke koperasi. Dari Rp 52 miliar jadi Rp 115 miliar, orangkan jadi kaget," beber Azis Zaenal yang didampingi Kadis Perkebunan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar H Bustan, Kadis Koperasi dan UKM Kampar Muhammad Amin Filda, Kadis Lingkungan Hidup, Cokroaminoto, dan beberapa pejabat lainnya.
Azis juga menegaskan, jangan seolah-oleh PTPN V adalah salah satu perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) mengerjai masyarakat. "Tolong dijelaskan. Kalau nggak dijelaskan orang itu berfikir terus," katanya.
"Jangan-jangan saya tidak tahu, saya mantan BUMN pahamlah, kalau kerja pelat merah itu tahu lah," imbuh Azis.
Dalam pertemuan yang juga diikuti manajemen PTPN V, pengurus koperasi dan anggota itu ada tiga tuntutan yang disampaikan pengurus koperasi. Pertama adanya tim penilaian kelayakan kebun, tim audit forensik untuk memeriksa keuangan dan ketiga adanya tim mediasi.
Pertemuan yang berlangsung alot ini belum menghasilkan solusi konkrit. Dan bupati minta waktu dua pekan lagi untuk digelar pertemuan. Ia berharap dalam pertemuan berikutnya masalah ini sudah selesai.
Sebelum pertemuan lanjutan, Azis menyerahkan penyelesaian ini dengan Dinas Perkebunan dan OPD terkait. Dalam pertemuan ini juga terungkap adanya transaksi jual beli lahan kepada PT Langgam Harmoni dan PT Kabin.
"Mengenai transaksi penjualan lahan 400 hektar, kalau transaksi legal, bapak yang punya. Kalau jual beli menurut hukum sah bapak ambil, tetapi kalau tidak bapak kembalikan. Kita fairlah," ucap Azis.
Ketua Kopsa-M Anthoni Hamzah mengungkapkan, kegagalan pembangunan kebun pola KKPA dengan PTPN V disebabkan oleh faktor kelalaian dari PTPN V sehingga sampai sekarang masyarakat belum bisa menikmati hasil kebun. Bahkan hanya jumlah utang yang membengkak sampai Rp 115 miliar.
"Memang perawatan dan penanaman tidak ada," ujar Anthoni yang diselingi teriakan anggota koperasi yang mengatakan tanaman tidak ada dipupuk dan duitnya (koperasi) diambil. Anthoni minta tim penyelesaian bersikap netral.
Dalam kesempatan itu salah seorang ninik mamak, Mukhlis, juga membeberkan bahwa PTPN V tidak pernah menyerahkan lahan seluas 500 hektar kepada masyarakat.
Ketua KUD Kopsa M yang pertama Syafri juga membeberkan persoalan pencairan dana utang dari bank pihaknya tidak pernah dilibatkan. "Yang mengelola PTPN V saja," katanya.(ckp)
Berita Lainnya +INDEKS
DPC PDI Perjuangan Pelalawan Pastikan Hanya Buka Penjaringan Calon Wakil Bupati
PELALAWAN, Riautribune.com - Mulai hari Kamis, 25 April 2024, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pelala.
Edy Natar Nasution Ambil Formulir Balon Gubri Pertama di Demokrat, Apakah Ada Sinyal AHY?
PEKANBARU, Riautribune.com - Lagi, mantan Gubernur Riau (Gubri) Brigjend TNI (Pur) Edy Natar Nasu.
Debit Air Turun, PLTA Koto Panjang Tutup 2 Pintu Waduk
PEKANBARU, Riautribune.com - Manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, K.
Tingkatkan kualitas Praktek SMK Kelapa Sawit AGI, Asian Agri Serahkan Bibit Sawit
PELALAWAN, Riautribune.com - Bertempat di Kantor Kebun PT. Inti Indo sawit Subur Desa Mekar.
Ambil Formulir di Sekretariat PKB, Edy Natar Nyatakan Serius Maju Pilgubri
PEKANBARU, Riautribune.com - Keseriusan Brigjend TNI (Pur) Edy Natar Nasution maju sebagai Bakal .
Pj Gubri SF Hariyanto Buka Secara Resmi MTQ Tingkat Provinsi di Dumai
DUMAI, Riiautribune.com - Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto membuka secara resmi Musabaqa.