pilihan +INDEKS
KPI Pelajari Pernyataan Presenter tvOne Soal 'Rekening Gemuk' Jokowi
JAKARTA - riautribune : Presenter cantik tvOne Windy Wellingtonia dilaporkan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) oleh Seknas Jokowi terkait ucapannya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketua KPI Yuliandre Darwis mengatakan pihaknya akan menelaah laporan tersebut lebih jauh.
Yuliandre mengatakan, laporan tersebut baru dia diterima fisiknya hari ini, Senin (21/8). Dia pun perlu mempelajari lebih jauh terkait laporan dugaan pencemaran nama baik Presiden tersebut tersebut mengambil kesimpulan.
"Hari ini kan baru jam kerja, jadi jam 09.00 WIB ini baru mau kita lihat laporan form pengaduannya. Tentu kita akan sikapi pengaduan publik ini," kata Yuliandre, Senin (21/8/2017).
Yuliandre mengatakan, pihaknya akan membentuk panelis terkait dengan laporan ini. Intinya, laporan itu terkait dengan dugaan pencemaran nama baik Presiden Jokowi oleh presenter tvOne Windy Wellingtonia.
"Intinya pengaduan tentang mencemarkan, soal rekening dan lain sebagainya. Untuk itu nanti kita akan bentuk panelis dulu," katanya.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Seknas Jokowi melaporkan Windy ke KPI lantaran dianggap menghina Jokowi. Seknas melaporkan Windy ke KPI pada Jumat (18/8) kemarin.
"Iya, karena itu ungkapan yang nggak pantas. Kita membahas fisik orang. Fisik itu kan pemberian Tuhan. Gemuk atau kurus itu kan setengahnya nasib, karena itu metabolisme. Kalau mau ditarik dari kesehatan kan gitu," kata Ketua DPN Seknas Jokowi Muh Yamin saat dikonfirmasi malam ini juga.
Pelaporan Windy ke KPI, menurut Seknas, terkait ucapannya soal Jokowi dan 'rekening gemuk' yang mereka anggap sebagai bentuk penghinaan. Kala itu, Windy menyinggung doa politikus PKS Tifatul Sembiring soal Jokowi yang didoakan menjadi gemuk. Windy lantas meng-amin-kan doa Tifatul, namun entah mengapa, dia menambahkan kalimat soal rekening gemuk dalam pernyataannya.
"Mudah-mudahan Pak Jokowi tambak gemuk dan nggak gemuk rekeningnya. Itu apa? Itu kan presiden. Kecuali kamu lagi demonstrasi. Kamu boleh mengolok-olok. Itu lain lagi. Tapi kalau jadi presenter TV, dia kan harus baik menjalankan tugasnya. Dia tahu etika. Saya mau cek apakah KPI melihat itu," tutur Yamin.
Sebelumnya, Wakil Pemimpin Redaksi tvOne Totok Suryanto mengatakan pihaknya akan mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Totok menyebut tvOne akan meluruskan kesalahpahaman ini. "Ya benar. Nanti kita cari jalan agar masalahnya jelas dan tidak salah paham," kata Totok saat dikonfirmasi, Sabtu (19/8).(dtk)
Berita Lainnya +INDEKS
Dubes Iran Terima Kunjungan Pengurus JMSI Pusat
JAKARTA, Riautribune.com - Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Boroujerdi menerima k.
HUT Ke-4 JMSI akan Berikan Penghargaan untuk Sejumlah Tokoh Nasional dan Daerah
JAKARTA, Riautribune.com — Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) akan memberikan penghargaan un.
MoU PWI Pusat- Universitas Mercu Buana Meningkatkan Literasi Digital dan Memerangi Hoax
JAKARTA, Riautribune.com - PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana sepakat menjalin kerja.
KSP Sebut Pencabutan Label Halal Produk Perusahaan Pendukung Israel Tak Punya Dasar Hukum
JAKARTA, Riautribune.com - Kantor Staf Presiden (KSP) Joko Widodo merespons pernyataan Maje.
Merasa Bingung Soal Keputusan MK, Saldi Isra Malah Dilaporkan ke Majelis Kehormatan
JAKARTA, Riautribune.com - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra dilaporkan ke Majelis .
Buka Peluang Gibran Maju Capres, MK Disebut Jadi Mahkamah Keluarga
JAKARTA, Riautribune.com -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpeluang maju sebagai cawapre.