pilihan +INDEKS
Komisi I: Indonesia Perlu Punya Sukhoi 35 Dan Kapal Selam Kilo
JAKARTA - riautribune : Keinginan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar Indonesia segera memiliki pesawat tempur Sukhoi 35 dan kapal selam Kelas Kilo asal Rusia mendapat dukungan Komisi I DPR. Pesawat tempur dan kapal selam canggih itu dianggap diperlukan Indonesia untuk menjaga udara dan laut Indonesia dari ancaman pihak luar.
"Saya kira (Indonesia) perlu punya. Sukhoi 35 dan kapal selam Kilo kan canggih. Beberapa negara lain, termasuk Korea Selatan, sudah memesan itu," ucap Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha, Kamis (27/7).
Politisi PPP ini mengakui, saat ini kondisi keuangan negara memang sedang seret. Namun, dengan tingginya ancaman dari luar, Pemerintah tetap harus mengupayakan pengadaan dua jenis alat utama sistem persenjataan (alutsista) itu dengan segera.
"Kan kita berbatasan dengan China Selatan, kita juga berhadapan dengan Australia. Untuk menjaga ketahanan negara, kita perlu senjata itu," tandasnya.
Rabu lalu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengaku sedang melakukan negosiasi dengan pihak Pemerintah Rusia agar TNI bisa memiliki pesawat Sukhoi-35. Selain itu, pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan para menteri yang terkait di dalam negeri. Karena itu, pembelian tersebut tidak bisa dilakukan buru-buru.
"Itu (beli) Sukhoi bukan seperti beli kacang goreng yang langsung makan. Kita pesan, tanya dulu dengan Menko (Menko Polhukam Wiranto), kita koordinasi, setelah itu baru mengajukan ke Presiden," kata Ryamizard.
Tujuan dari negosiasi itu, kata Ryamizard, agar Indonesia bisa mendapatkan 11 unit Sukhoi 35 dari rencana awal sebanyak 8 unit. Selain itu, pihaknya juga ingin agar harga yang dipakai adalah harga dasar. "Enggak mau saya yang dulu-dulu," tegasnya.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya mengeluhkan pembelian pesawat Sukhoi 35 yang belum terwujud. Gatot berharap Komisi I DPR dan Menteri Pertahanan segera membahas pembelian Sukhoi 35 dan kapal selam Kelas Kilo milik Rusia agar TNI bisa memiliki alutsista modern.(rmol)
Berita Lainnya +INDEKS
Status Lahan Jadi Kendala Program PSR, Kasim Minta Pemerintah Segera Carikan Solusi
PEKANBARU - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Dumai, Abdul Kasim SH, .
Bisa Hadirkan Ratusan Ribu Orang, Menteri Pariwisata Sangat Kagum Dengan Pacu Jalur
PEKANBARU - Menteri Pariwisata RI, Sandiaga Salahuddin Uno, sangat mengagumi budaya asal Kuantan .
Demi Kebutuhan Air Bersih, Karmila Berharap Keseriusan Pengelolaan SPAM Durolis
PEKANBARU - Anggota DPRD Riau Dapil Rokan Hilir, Dr Hj Karmila Sari,.
Gelar 'Nobar' Bersama Warga, Viktor Parulian Rangkul Warga Sekitar : Kita Adalah Saudara
PEKANBARU , Riautribune . com - To witness the.
Setengah Tahun Senyap, Pansus Konflik Lahan Desak Pemerintah Jalankan Rekomendasi
PEKANBARU - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Konflik Lahan DPRD Riau, Marwan Yoha.
Tuntut Transparansi Pembagian DBH Migas, DPRD Riau Singgung Konsep Negara Federal
PEKANBARU - Ketua Komisi I DPRD Riau, Eddy A Mohd Yatim, mendukung langkah Bupati Kepulauan Meran.