pilihan +INDEKS
Dikabarkan Ngebet Jadi Presiden,
Panglima TNI: Enggak Usah Ditanggapi
JAKARTA - riautribune : Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo enggan menanggapi adanya pemberitaan dari salah satu media di Australia yang menyebutkan bahwa dirinya tengah memoles diri untuk maju sebagai Calon Presiden (Capres) di Pilpres 2019.
"Ya enggak usah ditanggapi. Kalau ditanggapi lagi capek deh," kata Gatot usai menghadiri rapat koordinasi di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (6/1/2017).
Gatot menerangkan, bahwa dirinya tak akan mempersoalkan dengan adanya pemberitaan tersebut. Pasalnya, menurut dia, pemberitaan itu hanya biasa-biasa saja. "Enggak usah ditanggapi. Saya juga enggak apa-apa kok. Biasa-biasa saja," tandasnya.
Seperti diketahui, salah satu media di Negeri Kangguru tersebut menyebut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tengah memoles citra untuk memuluskan ambisinya menjadi Presiden RI. Sebab bagi Australia, keputusan Gatot menghentikan kerja sama militer antara TNI dengan angkatan bersenjata di Negeri Kanguru itu merupakan tindakan yang tidak lazim.
Sebagaimana diberitakan tabloid harian The Courier Mail, insiden di fasilitas Australian Defence Force (ADF) di Perth yang dianggap menyinggung TNI mestinya tidak diumbar ke publik. Sumber Fairfax Media yang dikutip media-media Australia pun menganggap Gatot telah mencuri start.
"Itu seharusnya ditangani diam-diam," ujar sumber itu sebagaimana tertulis dalam artikel berjudulWhy Indonesian General Gatot Nurmantyo Halted Military Ties With Australia, kemarin. Menurut sumber itu menyebut Gatot punya ambisi politik. "Gatot memiliki ambisi menjadi presiden atau wakil presiden," terangnya.
Dalam pemberitaan tersebut mengabarkan, banyak kalangan internal TNI yang kecewa dengan kinerja tentara kelahiran 13 Maret 1960 tersebut. Karenanya, Gatot dianggap sengaja memanfaatkan isu nasionalisme untuk mendongkrak citra guna maju di Pilpres 2019.
"Pada saat yang sama banyak orang di militer tidak puas dengan dia. Ini adalah cara yang baik baginya untuk memoles kepercayaan tentang nasionalismenya," tuturnya.(okz)
Berita Lainnya +INDEKS
Gelas Kertas Ramah Lingkungan dari Indonesia Dukung Ajang Lari Internasional Bergengsi The RunCzech
JAKARTA, Riautribune.com - Dalam upaya mendukung pengurangan sampah plastik baik secara nasional .
Dubes Iran Terima Kunjungan Pengurus JMSI Pusat
JAKARTA, Riautribune.com - Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Boroujerdi menerima k.
HUT Ke-4 JMSI akan Berikan Penghargaan untuk Sejumlah Tokoh Nasional dan Daerah
JAKARTA, Riautribune.com — Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) akan memberikan penghargaan un.
MoU PWI Pusat- Universitas Mercu Buana Meningkatkan Literasi Digital dan Memerangi Hoax
JAKARTA, Riautribune.com - PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana sepakat menjalin kerja.
KSP Sebut Pencabutan Label Halal Produk Perusahaan Pendukung Israel Tak Punya Dasar Hukum
JAKARTA, Riautribune.com - Kantor Staf Presiden (KSP) Joko Widodo merespons pernyataan Maje.
Merasa Bingung Soal Keputusan MK, Saldi Isra Malah Dilaporkan ke Majelis Kehormatan
JAKARTA, Riautribune.com - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra dilaporkan ke Majelis .