pilihan +INDEKS
Fadli Zon: Indonesia Bisa Belajar Dari Norwegia Untuk Lindungi Dan Sejahterakan Petani
JAKARTA - riautribune : Total luas lahan yang bisa digunakan untuk pertanian di Norwegia hanya tiga persen saja. Norwegia pun akhirnya mempunyai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Namun Norwegia tak tinggal diam. Selain melakukan impor dari sejumlah negara, mereka juga memberdayakan para petani dan peternak sapi dan domba. Norwegia juga memaksimalkan potensi perikanan. Menarik lagi, dalam sektor perikanan ini, Norwegia melakukan vaksinisasi untuk setiap ikan yang dibuang ke laut dan kemudian dibudidayakan lagi sehingga tak merugikan konsumen.
Demikian disampaikan Wakil Menteri Pertanian dan Makanan, Terje Halleland, saat menerima kunjungan muhibah DPR ke Oslo.
Muhibah ini dipimpin Fadli Zon, dan didampingi oleh Tuti Roosdiono dari Fraksi PDI Perjuangan, Darizal Basir dari Fraksi Demokrat, dan Mukhtar Tompo dari Fraksi Hanura. Turut mendampingi dalam muhibah ini Duta Besar RI untuk Norwegia Yuwono A Putranto.
Usai pertemuan, Fadli Zon mengatakan bahwa Indonesia juga bisa belajar dari Norwegia. Misalnya, meski melakukan impor namun Norwegia juga bisa memanfatakan lahan yang ada semaksimal mungkin. Norwegia juga mendorong subisidi kepada petani dalam beregam bentuk seperti kopearsi.
"Sebelum pemerintah mengambil kebijakan, mereka mengajak organisasi petanai untuk duduk bersama dan kemudiana menentukan harga, jumlah, kuantitas dan target yang akan diproduksi. Sehingga pertanian mereka terencana dan ini menguntungkan petani," kata Fadli yang juga Ketua Umum HKTI.
Fadli melihat, negara-negara Skandinavia, termasuk Norwegia, sangat sukses dalam membangun koperasi, termasuk koperasi untuk pertanian tadi. Koperasi didukung dan pemerintah mempertahankan sistem koperasi yang cukup baik.
"Kita juga sangat berpotensi mengembangkan koperasi. Apalagi ini merupakan perintah UUD 1945 Pasal 33," tegas Fadli.
Dalam muhibah ini, delegasi juga bertemu dengan Wakil Menterian Perdagangan, Industri dan Perikanan Roy Angelvik, Wakil Menteri Minyak dan Energi Ingvil Smines Tybring-Gjedde, Wakil Mentei Luar Negeri Tone Skogen dan Wakil Ketua Parlemen Ingjerd Schou. Delegasi berkunjung ke perusahaan minyak Stataoil dan Kongsberg.
Dalam pertemuan ini, Fadli dan Terje Halleland saling bertukar cinderamata. Fadli memberikan sebuah wayang, sementara Terje memberikan buku pertanian.(rmol)
Berita Lainnya +INDEKS
Status Lahan Jadi Kendala Program PSR, Kasim Minta Pemerintah Segera Carikan Solusi
PEKANBARU - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Dumai, Abdul Kasim SH, .
Bisa Hadirkan Ratusan Ribu Orang, Menteri Pariwisata Sangat Kagum Dengan Pacu Jalur
PEKANBARU - Menteri Pariwisata RI, Sandiaga Salahuddin Uno, sangat mengagumi budaya asal Kuantan .
Demi Kebutuhan Air Bersih, Karmila Berharap Keseriusan Pengelolaan SPAM Durolis
PEKANBARU - Anggota DPRD Riau Dapil Rokan Hilir, Dr Hj Karmila Sari,.
Gelar 'Nobar' Bersama Warga, Viktor Parulian Rangkul Warga Sekitar : Kita Adalah Saudara
PEKANBARU , Riautribune . com - To witness the.
Setengah Tahun Senyap, Pansus Konflik Lahan Desak Pemerintah Jalankan Rekomendasi
PEKANBARU - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Konflik Lahan DPRD Riau, Marwan Yoha.
Tuntut Transparansi Pembagian DBH Migas, DPRD Riau Singgung Konsep Negara Federal
PEKANBARU - Ketua Komisi I DPRD Riau, Eddy A Mohd Yatim, mendukung langkah Bupati Kepulauan Meran.