pilihan +INDEKS
Inilah Mafia yang Terus Menggerogoti Istana Jokowi
JAKARTA-riautribune: Jaringan aktifis Pro Demokrasi (ProDem) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) membongkar dan menindak praktik mafia di kalangan Istana. ProDem merasa mafia tersebut kini semakin merajalela menggerogoti Istana Jokowi.
"Mereka semua itu hanya tipu muslihat dari kaum mafia neoliberal yang berlindung di balik tembok Istana Presiden Jokowi. Jadi, presiden harus segera bertindak dan membongkarnya," kata Sekjen ProDem, Satyo P di Jakarta, Kamis (10/3).
Dia berpendapat, para mafia tersebut menganut paham neoliberlisme. Dalam masalah perekonomian, mereka merupakan ancaman nyata dan akan segera memusnahkan peradaban manusia, khususnya Indonesia.
Hal ini, tambahnya, tak terlepas dari sejarah kegelapan peradaban manusia di masa lalu yang kini diadopsi dengan sedikit modifikasi oleh sekelompok orang. Tujuannya, mengulang sejarah gelap itu.
Paham ini, lanjut Satyo, akan menyebabkan kehidupan manusia yang tak akan lagi menghormati kebersamaan, gotong royong, tepo seliro dan keadilan. Sekaligus menghapus prinsip-prinsip bahwa sesungguhnya manusia itu adalah makhluk sosial.
Mereka, lanjut Setyo, telah membajak tujuan politik presiden, meracuni lingkungan istana, termasuk memastikan keberadaan mereka di kabinet. Istana pun terbelah antara Istana Presiden dan Istana Wakil Presiden.
"Sudirman Said, Rini Soemarno, Teten Masduki serta Johan Budi dan juga beberapa Menteri berkapasitas 'follower' melakonkan diri sebagai produsen sekaligus alat peluncur program-program neoliberalisme di Pemerintahan Trisakti Presiden Jokowi. Sementara pengatur serangan bersumber dari Istana Merdeka Selatan, Konsultan Tridaya Advisory dan Komisaris Utama PLN, Kuntoro Mangkusubroto," urainya.
"Kombinasi serangan mereka memang kreatif sambil menggunakan tangan tangan media mainstream serta didukung oleh data kajian manipulatif yang mampu menghipnotis dan menyihir banyak orang dan memang mereka mempeunyai agenda tersembunyi yaitu mengendalikan sepenuhnya dan memastikan ketergantungan ekonomi bangsa ini setelah itu merubah prinsip-prinsip kehidupan dan tujuan negara."(rmol/rt)
Berita Lainnya +INDEKS
Dubes Iran Terima Kunjungan Pengurus JMSI Pusat
JAKARTA, Riautribune.com - Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Boroujerdi menerima k.
HUT Ke-4 JMSI akan Berikan Penghargaan untuk Sejumlah Tokoh Nasional dan Daerah
JAKARTA, Riautribune.com — Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) akan memberikan penghargaan un.
MoU PWI Pusat- Universitas Mercu Buana Meningkatkan Literasi Digital dan Memerangi Hoax
JAKARTA, Riautribune.com - PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana sepakat menjalin kerja.
KSP Sebut Pencabutan Label Halal Produk Perusahaan Pendukung Israel Tak Punya Dasar Hukum
JAKARTA, Riautribune.com - Kantor Staf Presiden (KSP) Joko Widodo merespons pernyataan Maje.
Merasa Bingung Soal Keputusan MK, Saldi Isra Malah Dilaporkan ke Majelis Kehormatan
JAKARTA, Riautribune.com - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra dilaporkan ke Majelis .
Buka Peluang Gibran Maju Capres, MK Disebut Jadi Mahkamah Keluarga
JAKARTA, Riautribune.com -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpeluang maju sebagai cawapre.