pilihan +INDEKS
Di Hari Guru, Enam Siswa SMKN Dipecat
PASIR PENYU-riautribune: Bertepatan dengan perayaan hari guru tahun ini, enam siswa SMKN 1 Kecamatan Pasir Penyu dipecat sepihak. Pemulangan siswa ini kepada orang tuanya, seakan menjadi kado ulang tahun Hari Guru tahun ini. Enam siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pasir Penyu tersebut dipulangkan kepada orang tuanya (diberhentikan, red) karena terlibat mencuri HP di sekolah.
Pemberhentian itu mendapat protes keras dari dari pihak keluarga maupun masyarakat Kecamatan Pasir Penyu. Keenam siswa yang dipecat tersebut kesemuanya kelas X antara lain, Gusti Kurniawan, Gilang, Yoga Dafa Ramadhan, Arfindo Angga Syahputra, Aleksander, dan Asep Inaldi Sahputra.
Pemberhentian enam siswa itu sudah mendapat protes dari Kadisdik Inhu Ujang Sudrajat. Kadisdik meminta pihak sekolah untuk meninjau ulang pemberhentian ke enam orang siswa itu. Namun anehnya Kasek SMKN 1 Pasir Penyu seakan tidak peduli dan tetap bersikukuh dengan keputusannya.
Dari informasi yang diperoleh, pemberhentian terhadap 6 siswa SMK tersebut akibat terlibat kasus pencurian handphone (HP). Padahal permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan diketahui oleh Kepala Desa (Kades) setempat, sehingga tidak ada lagi permasalahan.
Ketua LSM MPR Ber-Nas Kabupaten Inhu, Hatta Munir sangat menyayangkan kebijakan pihak sekolah tersebut. Karena hal ini, menurut Hatta, menyangkut dengan masa depan anak didik. Kepada wartawan mantan anggota DPRD Inhu itu mengatakan seharusnya pihak SMKN 1 Pasir Penyu tidak bisa seenaknya mengeluarkan enam siswa tersebut. "Memang mereka bersalah, silakan sekolah memberikan hukuman. Tapi bukan dengan mengeluarkan mereka dari sekolah. Mereka butuh pendidikan untuk bekal hidup di masa depan. Dengan mengeluarkan mereka itu sama saja dengan menghancurkan masa depan mereka serta membunuh karakter mereka," ujarnya.
Apalagi, tambah Hatta, kejadiannya sudah empat bulan yang lalu. Masalahnya pun sudah diselesaikan kedua belah pihak secara damai, bahkan disaksikan oleh Kades dimana tempat mereka tinggal yakni Desa Air Molek II Kecamatan Pasir Penyu. "Untuk itu saya harap Kepsek SMKN 1 Pasir Penyu agar mempertimbangkan kembali keputusannya mengeluarkan ke enam siswa itu agar tidak merugikan masa depan mereka. Sebab pendidikan itu merupakan hak seluruh warga negara," harap Hatta. Sementara itu, Kepsek SMKN 1 enggan mengomentari masalah ini. "Silakan datang ke sekolah," kata Ahmad Bestari ketika diminta konfirmasinya lewat seluler. (san)
Berita Lainnya +INDEKS
RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa
PEKANBARU, Riau Tribune.com - Setelah menyelesaikan relokasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian.
Wabup Bengkalis : Jaga Komitmen Berkelanjutan Bangun Daerah
SURABAYA, Riautribune.com - Wakil Bupati Bengkalis Dr H Bagus Santoso mengikuti upacara peringata.
DPC PDI Perjuangan Pelalawan Pastikan Hanya Buka Penjaringan Calon Wakil Bupati
PELALAWAN, Riautribune.com - Mulai hari Kamis, 25 April 2024, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pelala.
Edy Natar Nasution Ambil Formulir Balon Gubri Pertama di Demokrat, Apakah Ada Sinyal AHY?
PEKANBARU, Riautribune.com - Lagi, mantan Gubernur Riau (Gubri) Brigjend TNI (Pur) Edy Natar Nasu.
Debit Air Turun, PLTA Koto Panjang Tutup 2 Pintu Waduk
PEKANBARU, Riautribune.com - Manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, K.
Tingkatkan kualitas Praktek SMK Kelapa Sawit AGI, Asian Agri Serahkan Bibit Sawit
PELALAWAN, Riautribune.com - Bertempat di Kantor Kebun PT. Inti Indo sawit Subur Desa Mekar.