pilihan +INDEKS
Anggota DPR Dorong BI Perkuat Stabilitas Nilai Tukar Rupiah
Jakarta - Riautribune:Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin mendorong Bank Indonesia (BI) melakukan langkah-langkah strategis untuk menarik minat eksportir yang memiliki Dana Hasil Ekspor untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Langkah tersebut menurut Puteri penting dilakukan guna mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.
Hal ini dikemukakan Puteri saat rapat kerja Komisi XI DPR RI dengan BI yang dilaksanakan secara virtual, Rabu (8/4/2020). Komisi XI DPR RI ingin mendengarkan laporan dan langkah-langkah yang dilakukan BI sebagai upaya mengatasi dampak wabah Covid-19 terhadap stabilitas moneter nasional.
“Saya yakin banyak langkah yang dilakukan BI untuk menjaga kurs rupiah tetap kuat. Namun, saya juga ingin mendorong agar BI terus melakukan upaya untuk menarik minat eksportir yang memiliki Dana Hasil Ekspor untuk mengonversi dana tersebut ke dalam rupiah. Langkah ini penting untuk segera dilakukan dalam rangka mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” kata Puteri.
Lebih lanjut, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Bidang Keuangan dan Pasar Modal ini pun mendorong BI untuk terus mengimbau rekan-rekan pengusaha dan korporasi di Indonesia untuk berpartisipasi menjaga kestabilan rupiah.
“Apabila membutuhkan dolar Amerika Serikat (USD) secara segera, agar para pengusaha dan korporasi diimbau untuk melakukan lindung nilai (hedging) melalui transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) dan tidak melakukan seluruh transaksi di spot market agar menghindari risiko nilai tukar rupiah terdepresiasi atas dolar,” tukas Puteri.
Semua langkah-langkah strategis itu menurut Puteri perlu dilakukan dengan maksimal agar nilai kurs rupiah tetap terjaga, tentu saja tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan transparansi. “Semoga nilai rupiah bisa semakin menguat, minimal ke angka Rp 15.000 per dollar AS seperti yang BI targetkan,” harap Puteri.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan komitmen BI dalam upaya menyelesaikan dampak wabah pandemi COVID-19 dari sisi kebijakan moneter bank sentral.
“Kita berusaha keras untuk melaksanakan stabilitas nilai tukar rupiah. Kami perkirakan akhir tahun bisa menguat Rp 15.000 per dollar AS. Kondisi sekarang mencapai Rp 16.200 per dollar AS karena kondisi global yang memang sedang tidak menentu. Kami akan terus berada di pasar, melakukan stabilisasi melalui spot market, DNDF, juga pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder,” papar Perry. (dpr)
Berita Lainnya +INDEKS
Status Lahan Jadi Kendala Program PSR, Kasim Minta Pemerintah Segera Carikan Solusi
PEKANBARU - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Dumai, Abdul Kasim SH, .
Bisa Hadirkan Ratusan Ribu Orang, Menteri Pariwisata Sangat Kagum Dengan Pacu Jalur
PEKANBARU - Menteri Pariwisata RI, Sandiaga Salahuddin Uno, sangat mengagumi budaya asal Kuantan .
Demi Kebutuhan Air Bersih, Karmila Berharap Keseriusan Pengelolaan SPAM Durolis
PEKANBARU - Anggota DPRD Riau Dapil Rokan Hilir, Dr Hj Karmila Sari,.
Gelar 'Nobar' Bersama Warga, Viktor Parulian Rangkul Warga Sekitar : Kita Adalah Saudara
PEKANBARU , Riautribune . com - To witness the.
Setengah Tahun Senyap, Pansus Konflik Lahan Desak Pemerintah Jalankan Rekomendasi
PEKANBARU - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Konflik Lahan DPRD Riau, Marwan Yoha.
Tuntut Transparansi Pembagian DBH Migas, DPRD Riau Singgung Konsep Negara Federal
PEKANBARU - Ketua Komisi I DPRD Riau, Eddy A Mohd Yatim, mendukung langkah Bupati Kepulauan Meran.