pilihan +INDEKS
BBPOM Temukan Boraks Pada Mie Tiaw dan Rodhamin B pada Nata De Coco
SELATPANJANG - Riautribune:Pihak Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru bersama Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti melakukan inspeksi ke tempat sarana yang menjual bahan baku untuk makanan berbuka puasa di Kota Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Rabu (30/5/2018) pagi.
Petugas BBPOM menyisir sejumlah toko yang menjual bahan makanan tersebut, diantaranya di Pasar Sandang Pangan, Pasar Sungai Juling dan beberapa toko yang berada di Jalan Ahmad Yani, selain itu petugas BBPOM juga menyambangi toko obat dan apotik. Untuk pengujian sample makanan dilakukan di dalam mobil yang diparkirkan di Jalan Merdeka Selatpanjang.
Petugas BBPOM Pekanbaru merincikan dari 20 sample yang diuji, ada 2 jenis bahan makanan yang berbeda ditemukan mengandung bahan berbahaya yakni Mie Tiaw yang mengandung Boraks dan Nata De Coco yang mengandung Rhodamin B atau menggunakan zat pewarna pakaian.
"Dari 20 sample yang diuji, ada 4 sample dari 2 jenis yang ditemukan bahan berbahaya, diantaranya Nata De Coco yang mengandung Rhodamin B dan Mie Tiaw yang mengandung Boraks, 4 jenis itu didapatkan dari penjual yang berbeda," kata petugas BBPOM. Dalam sample makanan yang diuji itu, warnanya lebih tajam dan mencolok. Pada mie tidak mudah putus dan pada Nata de Coco agak sedikit keras.
Kepala BBPOM Pekanbaru, Muhammad Kashuri mengatakan sidak ini dilakukan untuk memberikan perhatian serius terhadap penjual makanan untuk berbuka puasa. Hal itu juga untuk mengantisipasi adanya makanan yang diduga mengandung bahan-bahan berbahaya.
Sehingga ini akan memberikan rasa aman kepada warga dari makanan yang mengandung formalin, borak dan pewarna. "Dua bahan berbahaya ini mampu menarik masyarakat awam karena warnanya terkesan hidup, untuk itu masyarakat diminta untuk lebih selektif memilih bahan makanan," kata Kashuri.
Meski demikian, pihaknya meminta agar masyarakat berhati-hati dengan jenis makanan yang memiliki bau menyengat dan warna pekat karena disinyalir mengandung zat berbahaya tersebut. Pasalnya, BBPOM tidak mungkin bisa mengawasi seluruh penjual takjil yang notabene penjual musiman. Selanjutnya BBPOM akan memeriksa makanan yang dijual di pasar Ramadan yang berada di Jalan Ahmad Yani Selatpanjang.
"Nanti sore kita akan kembali menggelar Sidak terhadap makanan Takjil yang dijual di pasar Ramadhan," kata Kepala BBPOM itu. Adapun temuan panganan dengan bahan berbahaya itu didata oleh BBPOM dan direkomendasikan ke Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti untuk ditindaklanjuti.(hrc)
Berita Lainnya +INDEKS
Masih Jadi Primadona, Sebanyak 56.351 Wisatawan datang ke Siak Saat Libur Lebaran
SIAK, Riautribune.com - Pariwisata di Kabupaten Siak selalu diminati banyak wisatawan. Mulai dari.
Unilak Gelar Halal Bi Halal, Momentum Perkuat Silaturahmi dan Peningkatan Kinerja
PEKANBARU, Riautribune.com - Masih di suasana Idul Fitri bulan Syawal 1445H, Universitas Lancang .
Pelatihan Vokasi Juru Las PHR Jadikan Pemuda Riau Siap Kerja
PEKANBARU, Riautribune.com – Sebanyak dua puluh pemuda asal Riau mengikuti program Pelatihan da.
Program CSR RAPP Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
MERANTI, Riautribune.com - Keberadaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Provinsi Riau tela.
Eko Novitra Tepis Dugaan Kebakaran Kantor DLH Karena Sabotase
PELALAWAN, Riautribune.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pelalawan Eko Novitra, ST, M.
Kontrak Pengelolaan Aryaduta Hotel Pekanbaru Oleh Lippo Karawaji Tak Diperpanjang Pj Sekdaprov Riau
PEKANBARU, Riautribune.com - Wakil ketua Komisi III DPRD Riau, Zulkifli Indra mendukukung langkah.