pilihan +INDEKS
#SBYJelaskan Berlanjut Pertemuan AHY-Sandi Bahas Koalisi
JAKARTA - riautribune: #SBYJelaskan, tanda pagar di Twitter yang merupakan buntut reaksi Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Presiden Joko Widodo soal harga BBM di masa lampau, merembet ke sikap PD jelang Pilpres 2019.
Terbaru, elite PD merapat menemui petinggi Gerindra. Sebelum pertemuan itu, awalnya Demokrat memang memberi kode masih akan mencoba membentuk poros ketiga Pilpres 2019. Sekjen PD Hinca Pandjaitan juga mengatakan kalau pihaknya kembali membuka komunikasi dengan Gerindra.
"Sekarang mulai lagi dengan Gerindra ngobrol dan itu normal, dengan partai-partai lain juga kita ngobrol," ujar Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan di kompleks MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (18/5/2018) siang.
Ucapan Hinca langsung terbukti beberapa jam kemudian. Adalah Ketua Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra sulung SBY, yang melakukan pertemuan diam-diam dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno pada Jumat, 18 Mei 2018 malam. Keduanya menjajaki peluang koalisi Pilpres 2019.
"Pertemuan tersebut adalah bagian dari komunikasi politik antara Demokrat dengan Gerindra. Pertemuan ini bagian dari komunikasi untuk menjajaki kemungkinan kerjasama dalam membangun bangsa," Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum PD Ferdinand Hutahaean, Sabtu (19/5/2018). Di sisi Gerindra, mereka menyambut baik pertemuan AHY-Sandiaga. Gerindra siap menerima PD sebagai koalisi.
"Kami bersama PKS terus membuka diri berkomunikasi dengan berbagai parpol yang memang berkeinginan mengubah nasib bangsa jauh jadi lebih baik," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade. Andre mengklaim rakyat Indonesia membutuhkan perubahan.Dia menyebut Gerindra dan sang Ketua Umum, Prabowo Subianto, menawarkan itu.
"Karena masyarakat saat ini butuh perubahan dari keterpurukan ekonomi dan tingginya biaya hidup menjadi masyarakat yang sejahtera. Inilah yang Pak Prabowo dan Partai Gerindra tawarkan untuk rakyat Indonesia," ucap Andre.
Lebih jauh, Andre mengatakan, jika Demokrat ingin berkoalisi, Prabowo tetap sebagai capres. Waketum PD Syarief Hasan pernah menyatakan, pada 2019, mereka akan mengusung AHY baik sebagai capres ataupun cawapres.
"Sama siapa pun Gerindra berkoalisi ya capres kami adalah Pak Prabowo," kata dia. PD sampai sekarang masih belum bersikap di Pilpres 2019. Sempat 'mesra' dengan Jokowi, akankah PD benar-benar berkoalisi dengan Gerindra dan PKS?
"Kami lihat ke depan apakah komunikasi ini berlanjut pada komunikasi lanjutan. Namun kedua belah pihak sepakat untuk terus berkomunikasi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ke depan," ucap Ferdinand. (dsc)
Berita Lainnya +INDEKS
Dubes Iran Terima Kunjungan Pengurus JMSI Pusat
JAKARTA, Riautribune.com - Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Boroujerdi menerima k.
HUT Ke-4 JMSI akan Berikan Penghargaan untuk Sejumlah Tokoh Nasional dan Daerah
JAKARTA, Riautribune.com — Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) akan memberikan penghargaan un.
MoU PWI Pusat- Universitas Mercu Buana Meningkatkan Literasi Digital dan Memerangi Hoax
JAKARTA, Riautribune.com - PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana sepakat menjalin kerja.
KSP Sebut Pencabutan Label Halal Produk Perusahaan Pendukung Israel Tak Punya Dasar Hukum
JAKARTA, Riautribune.com - Kantor Staf Presiden (KSP) Joko Widodo merespons pernyataan Maje.
Merasa Bingung Soal Keputusan MK, Saldi Isra Malah Dilaporkan ke Majelis Kehormatan
JAKARTA, Riautribune.com - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra dilaporkan ke Majelis .
Buka Peluang Gibran Maju Capres, MK Disebut Jadi Mahkamah Keluarga
JAKARTA, Riautribune.com -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpeluang maju sebagai cawapre.